Senin, 09 November 2009

desain rumah murah

Rumah yang murah adalah impian setiap orang yang ada dimuka bumi ini, dan bagi seorang arsitek hal ini adalah suatu mimpi yang sangat kami dambakan. Bisa melihat seseorang memiliki rumah yang indah, nyaman dan aman adalah kebanggan tersendiri bagi profesi kami. Tapi realita yang ada di dunia ini tidaklah seindah impian kita. Menciptakan sebuah desain rumah yang murah adalah tantangan terbesar bagi sorang arsitek. Mendesain rumah mewah dengan budget tak terbatas jauh lebih memberikan banyak kebebasan pada arsitek karena semuanya mungkin dari sisi budget. Berbeda dengan rumah yang murah, memiliki batasan desain yang lebih sempit.

Sebagai titik tolak dalam desain rumah murah memang cenderung menekankan pada budget pembangunan, namun permasalahannya bukan pada kata murahnya saja melainkan pada "standar" seperti apa yang kita mau terapkan pada desain rumah tersebut. Standar dan budget adalah 2 sisi mata uang yang tidak bisa kita pisahkan, karena di dunia ini berlaku prinsip "ada uang ada barang" yang artinya seberapa besar uang yang kita keluarkan maka sebesar itulah kualitas barang yang akan kita dapatkan. Bagi saya rumah yang murah bukan berarti kita mengorbankan standar rumah yang tepat, karena bila kita melanggar standar, hasilnya akan sangat fatal pada masa yang akan datang.

Standar pertama yang tidak boleh dikorbankan adalah keamanan yang artinya struktur rumah tidak boleh dikompromi. Kedua adalah standar kesehatan dari rumah tersebut. Standar keindahan mungkin bisa kita tempatkan pada daftar prioritas yang terakhir dalam perancangan rumah murah ini. Karena pada dasarnya  keindahan seringkali menuntut budget yang tidak sedikit, namun hal ini relatif pada setiap orang, yaitu dari sudut pandang apa masing2 kita memandang keindahan tersebut. Menciptakan rumah murah berarti kita harus menempatkan pola pikir kita berdasarkan daftar prioritas yang tepat, dalam hal ini pemilik rumah dan arsitek harus realistis. Realisitis dari sisi pemilihan bahan, finishing dan standar keindahan tentunya.

Standar kedua adalah, rumah yang murah bukan berarti rumah yang tidak sehat atau nyaman. Rumah murah seringkali diidentikkan dengan rumah RSS yang banyak berkembang belakangan ini, dimana rumah sering kali tidak sehat secara ventilasi, pencahayaan dan sistem sanitasinya. Jangan korbankan kesehatan anda demi hanya mendapatkan sebuah rumah yang secara ekonomis murah. Berpikirlah jauh ke depan, karena rumah bukanlah sebuah benda yang kita pakai 1 atau 2 tahun, melainkan belasan atau puluhan tahun. Hal ini juga berlaku bagi orang2 yang biasa berinvestasi/ berbisnis jual beli properti, kesadaran membangun rumah yang sehat harus di hidupkan, karena dampaknya yang paling buruk akan dirasakan pada orang yang membeli produk properti yang anda jual.

Standar ketiga yang harus kita perhatikan adalah dari sisi keindahan rumah itu sendiri. Pengertian yang timbul dalam masyarakat hari2 ini mengenai desain rumah murah adalah desain rumah tersebut tidak menggunakan finishing sama sekali pada bahan2 penyusunnya, seperti :lantai hanya menggunakan floor cement, dinding bata tidak di cat atau mungkin tidak diplester, langit2 rumah tidak menggunakan plafond gipsum....dll yang pada intinya rumah murah sama dengan rumah ekspose. Pandangan yang berkembang ini tidaklah tepat sama sekali, karena rumah yang mengekspose bahan2 atau material pembentuknya belum tentu murah, malahan bisa jadi sama saja dengan rumah yang mahal karena pengerjaan rumah yang mengekspose bahan2 pembentuknya memerlukan sistem konstruksi yang rapi dan pengerjaan dari tukang yang berpengalaman (upah kerja yang tidak murah).

Jadi seperti apakah desain rumah murah itu? Dari sudut pandang saya,desain rumah murah yang baik adalah memenuhi standar keamanan, kesehatan dan disentuh dengan keindahan yang tidak berlebihan, atau bahasa gampangnya KESEDERHANAAN + KEINDAHAN = RUMAH MURAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar